Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan

Kuliah Daring Pergumapi, Arif Ma’ruf Sampaikan Strategi Jitu Karya Ilmiah

Januari 19, 2021

Pergumapi.or.id–Karya ilmiah merupakan sesuatu yang sangat trend dalam dunia literasi karena memerlukan persiapan, pelaksanaan penelitian atau pengamatan serta kajian literasi tingkat tinggi. Hal inilah yang menjadikan kegiatan tertulis satu ini terkesan sangat sulit untuk dilakukan oleh siapapun. Di dunia pendidikan, jenis kegiatan karya ilmiah menjadi bagian dari mata pelajaran Bahasa Indonesia sekaligus menjadi bagian dari ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR). Masalahnya sekarang adalah bagaimana membiasakan siswa bahkan guru untuk familier dengan karya tulis ini dan harapannya bisa berprestasi dalam kompetisi.

Perkumpulan Guru Madrasah Penulis Indonesia (Pergumapi) sebagai salah satu pemerhati terhadap karya literasi guru dan siswa merasa terpanggil untuk menyelenggarakan pengembangan diri dalam karya ilmiah. Melanjutkan kegiatan bidang diklat, pada Ahad (17/1/2021) Pergumapi menyelenggarakan kuliah daring (dalam jaringan) yang merupakan kegiatan utama organisasi profesi ini melalui dunia maya. Koordinator bidang Diklat Ruba Nurzaman mensetting kuliah daring yang biasanya via whatsapp grup kali ini menggunakan media zoom meeting.

Nara sumber yang ditampilkan adalah praktisi karya ilmiah yang juga menjabat pembina Pergumapi Drs. Ahmad Arif Ma’ruf, MA, M.Si. Guru MAN 2 Sleman yang juga menjabat anggota Badan Akreditasi Nasional (BAN). Arif dikenal sebagai guru pembimbing karya ilmiah siswa yang selalu menghasilkan sang juara di beberapa madrasah yang menjadi tempat tugasnya, bahkan terakhir mampu membimbing siswa tuna netra menjadi juara nasional dan internasional.  Dihantarkan moderator Dra. Rr. Ayu Dewi Widowati, Arif memberikan strategi jitu dalam membimbing karya ilmiah sehingga menghasilkan sang juara.

Sementara itu menanggapi kegiatan kuliah daring ini, Ketua Umum Pergumapi Siska Yuniati, S.Pd, M.Pd. mengaku senang dengan kegiatan dari seorang praktisi ini dan berharap bisa menambah motivasi bagi guru termsuk dalam membimbing siswa menghasilkan karya tulis ilmiah. “Sesuatu yang menarik dari Pak Arif adalah kemampuan beliau dalam menyederhanakan masalah penulisan serta pembimbingan karya tulis siswa,” tutur Siska. Penjelasan Siska dibuktikan dengan pertanyaan peserta yang mengarah pada trik-trik membimbing siswa menjadi juara. (edp)

Arief, Pembimbing Riset Andal Berbagi Cara Gampang Membuat Karya Ilmiah di Kuliah Daring Pergumapi

Januari 19, 2021


Pergumapi.or.id--Menulis menjadi hal yang mudah dan menyenangkan bagi yang telah terbiasa. Namun tidak demikian bagi mereka yang belum terbiasa. Sekian lama di depan laptop namun tak kunjung muncul apa yang mau ditulis. Sebenarnya menulis bukanlah sesuatu yang sulit, siapapun dapat melakukannya asal ada niat dan kemauan. Kebiasaan menulis pun dapat dilatih, misalnya dengan bergabung dalam sebuah komunitas kepenulisan, mengikuti workshop kepenulisan, atau lainnya. Salah satu organisasi yang bergerak di bidang kepenulisan adalah Pergumapi (Perkumpulan Guru Madrasah Penulis).

Dengan moto berkarya, berbagi, dan mengabdi, Pergumapi yang dinakhodai oleh Siska Yuniati, berusaha memfasilitasi anggotanya untuk mendapatkan ilmu tentang kepenulisan. Pada Minggu (17/01/2021) Pergumapi menggelar kuliah daring perdana di tahun 2021. Kuliah daring bertajuk “Cara Gampang Membuat Karya Ilmiah” dihelat via zoom meeting dengan menghadirkan narasumber Ahmad Arief Ma’ruf, Pembimbing Riset dan Guru MAN 2 Sleman.

Dalam panduan moderator Ayu Dewi Widowati dan host Ruba Nurzaman kuliah daring berjalan lancar dan sukses. Dengan gaya khasnya yang humoris, Arief memulai kuliahnya dengan memaparkan kejadian sehari-hari yang banyak dijumpai. “Saya sering menemukan seseorang ketika diajak menulis malah balik bertanya: dapat untuk naik pangkat atau tidak? Seolah-olah menulis itu hanya untuk naik pangkat. Jika tidak dapat digunakan untuk naik pangkat maka tidak perlu dilakukan,”paparnya.

Padahal tujuan menulis tidak hanya sebatas itu. Lebih dari apa yang diharapkan pun dapat diraih dengan menulis. Dengan menulis kompetensi akan meningkat, prestasi teraih, bahkan kebahagiaan pun dapat teraih. Arief mengibaratkan dengan seseorang yang memakai helm. Jika tujuan seseorang memakai helm karena takut kepada polisi maka helm tersebut tak akan dipakai jika tak ada polisi. Berbeda halnya jika tujuan seseorang memakai helm untuk melindungi kepala maka saat dia mengendarai motor, diawasai ataupun tidak oleh polisi maka helm tetap dipakai.

Melalui tayangan power pointnya Arief menunjukkan dua buah akuarium, yang satu berisi tujuh ikan dan yang lain hanya berisi air. Karena ikannya penuh, padahal semua butuh oksigen maka salah satu ikan melompat ke tempat yang kosong. Ini adalah gambaran seorang guru yang mau out of the box, tidak hanya sekedar melakukan rutinitas yang monoton tetapi mau melakukan sesuatu di luar rutinitasnya. Hal ini dapat ditemui pada sosok Arief, selama lebih dari 20 tahun mengabdi sebagi guru, Arif telah mengunjungi 27 propinsi di Indonesia, dua kali meraih gelar magister beasiswa, meraih berbagai penghargaan, dan melahirkan banyak siswa berprestasi di bidang karya ilmiah hasil penelitian di bawah bimbingannya. Luar biasa, ternyata tidak semua guru memiliki rutnitas yang monoton. Guru pun dapat berekspresi dan berprestasi. Semua kembali pada niat dan kemauan masing-masing.

Dalam paparannya tentang Cara Gampang Menulis Karya Ilmiah, Pembimbing Riset andal ini memaparkan bahwa karya ilmiah merupakan hasil karya yang diperoleh dari kegiatan menulis dengan menerapkan konvensi ilmiah. Penulisan karya ilmiah menggunakan logika berpikir dan gaya bahasa yang sistematis. Tiap jenis karya ilmiah memiliki gaya penulisan yang berbeda. Pria yang suka berpantun ini menuturkan dalam pantunnya, “Jika ingin manis, harus rajin berkaca. JIka ingn menulis, harus rajin membaca.”

Arief menyampaikan pula tentang kiat suksesnya mengantarkan sekian banyak siswa memboyong berbagai penghargaan. Di antara kiatnya adalah membaca karya ilmiah hasil penelitian minimal 10 karya (untuk siswa) dan 20 karya (untuk guru). Melalui browser dapat dicari “Judul Penelitian Didanai 2020 pdf”. Klik kata kunci spasi pdf. Biasanya berupa jurnal. Mengapa didanai? Karena biasanya karya penelitian yang didanai itu telah melalui beberapa tahapan seleksi yang ketat, sehingga berkualitas. Selain itu dapat juga dibuka situs GARUDA (Garda Rujukan Digital) dan ini free. Di situ terdapat 1.286.880 artikel hasil penelitian dalam bentuk jurnal.

Kiat berikutnya adalah carilah sebanyak-banyaknya karya ilmiah yang mirip, bacalah sekilas, dan cermati. Ternyata semua hal pernah diteliti. Judul penelitian boleh sama tetapi subyeknya harus berbeda. Bagaimana mengantisipasi adanya plagiarisme? Bacalah berbagai karya hasil penelitian minimal sebanyak yang telah disebutkan di atas. Jika hanya membaca 1 karya saja maka kecenderungannya mengarah ke plagiarisme.

Setelah membaca berbagai karya maka kiat selanjutnya adalah menulis daftar pustaka agar tidak ada sumber yang terlewatkan. Melalui Daftar Pustaka seseorang dapat belajar bagaimana tata aturan penulisan sumber referensi yang berupa jurnal, buku, makalah, ataupun lainnya. Siswa tidak diberi ikan tetapi diberi pancing. Menurut John Dewey, Learning by Doing. Siswa harus praktik menemukan sendiri cara membuat daftar pustaka. Inilah yang dinamakan pendekatan scientific. Belajar berdasarkan pengamalan bukan penghafalan.

Menurut Arief, karya ilmiah tidak harus panjang atau tebal, yang penting lengkap, singkat, dan jelas. Dirinya pernah memenangkan juara 1 lomba karya ilmiah lingkungan hidup hanya dengan karya setebal 5 lembar A4 spasi ganda. Saat itu dia mengangkat tema Pengelolaan Sampah Perkotaan Berbasis Sekolah.

Satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah dalam menulis harus berpedoman pada PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) agar tidak terdapat kesalahan dalam penulisan ejaan. Apalagi sebagai guru. Siswanya yang bernama Akbar, seorang difabel netra, berusia 18 tahun, kelas XI tidak pernah salah dalam menuliskan kata. Buku karyanya banyak terjual dan dia juga berhasil meraih juara 2 dalm lomba MYRES 2020.

Bagaimana karya ilmiah yang bagus? Karya ilmiah yang bagus adalah karya ilmiah yang selesai. “Ada siswa saya yang bercerita bahwa dia tidak dapat menyelesaikan karyanya. Lalu saya katakan buatlah cerpen mulai dari endingnya baru kemudian awalnya,” tutur Arief disertai tawanya yang khas.

Sebagai penutup kuliah, Arief menyampaikan pepatah Arab Man Jadda Wajada, Siapa yang Sungguh-sungguh akan Sukses.

Belum selesai di sini, kuliah daring masih dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Beberapa pertanyaan yang masuk, antara lain dari Sukarti: “Apakah ada batasan-batasan tertentu sehingga sebuah karya ilmiah dianggap plagiat?” Cek plagiarisme dengan turnitin pasti ada sekian persen unsur plagiarisme. Menurut Arief agar sebuah karya tidak terjebak pada plagiarisme ada beberapa cara: (1)Tiap kalimat yang dikutip disebutkan seumbernya, (2)Karya yang pernah ditulis dan mirip dengan karya kita maka disebutkan dalam kajian teori, (3)Setiap sumber yang dijadikan referensi harus ada dalam daftar pustaka.

Selanjutnya pertanyaan dari Susi Ana: “Bagaimana kiat agar karya ilmiah siswa menang dalam lomba?” Beberapa kiatnya adalah (1)membaca pemenang-pemenang tahun sebelumnya. Jika jurinya sama maka bacalah trend penjuriannya, (2)melihat peluang, hindari penelitian IPA karena penelitian IPA biayanya mahal dan saingannya berat, (3)persiapan tidak boleh mendadak, (4)hindari memilih judul yang ringan, pilihlah judul yang berbobot.

Masih dari Susi Ana: “Karya penelitian setebal 5 lembar yang berhasil meraih juara 1, meneliti apa?” Tema yang diangkat adalah pengelolaan sampah perkotaan bebasis sekolah. Dalam pengelolaan sampah banyak unsur yang terlibat: lingkungan, adanya kekontinuan, perlunya sadar lingkungan (darling). Dari semua itu maka perlu adanya ekstrakurikuler wajib di sekolah tentang pengelolaan sampah ini.

Selanjutnya pertanyaan dari Umi Hidayati: “Bagaimana cara menuliskan di daftar pustaka jika mengambil dari beberapa penelitian ilmiah?” Tidak berbeda jauh dengan penulisan dari sumber berupa buku, perlu mencantumkan nama penulis, tahun terbit, judul artikel, kota, dan nama penerbit. Hanya saja, ada perbedaan penulisan untuk beberapa urutan, yaitu pastikan nama di Daftar Pustaka adalah penulis asli, dahulukan penulisan judul artikel yang menjadi sumber referensi, baru dilanjutkan dengan penulisan sumber jurnal yang memuat artikel tersebut.

Pertanyaan terakhir dari Aa Nurdiaman: “Apa contoh judul artikel yang pernah menjadi juara?, Tips ouline tulisan yang simpel itu seperti apa?” Contoh judul yang meraih juara: Metamorfosis  Sejarah Topeng Ireng dari Tuntunan Menjadi Tontonan, Korelasi Kebiasaan Sholat Tahajud dengan Tingkat Kecemasan, Ayat-ayat Kimia dalam Al Quran, Kemampuan Siswa Difabel Netra dalam Menghadapi Era 4.0.

Sementara itu menjawab outline simpel, Arief menyampaikan bahwa karya ilmiah itu banyak macamnya, ada yang onlinenya mengikuti prosedur umum seperti Latar Belakang (1,5 halaman), Kajian Teori (1 halaman), Metode Penelitian (ada kejelasan), Pembahasan (tidak bertele-tele), dan Daftar Pustaka. Salah satu strategi adalah menampilkan jurnal luar negeri di Daftar Pustaka, meskipun hanya mengambil beberapa kalimat darinya.

Kuliah daring ditutup oleh moderator Ayu Dewi Widowati dengan permohonan pada Sang Narasumber untuk menulis sebuah buku tentang karya tulis ilmiah. Dengan gayanya yang khas Arief pun menyampaikan bahwa Ketua Umum Pergumapi, Siska Yuniati jauh sebelumnya pun meminta hal yang sama. Kita doakan semoga buku tentang karya tulis ilmiah oleh Ahmad Arief Ma’ruf segera terbit. Sukses untuk Pergumapi, Mari Berkarya, Berbagi, dan Mengabdi. (nsh)

Pergumapi Terbitkan Kumpulan Cerpen Antikorupsi

Februari 05, 2020

Yogyakarta, Pergumapi.or.id--Pendidikan antikorupsi dapat dilakukan oleh guru kepada siswa ketika pembelajaran berlangsung. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan pendidikan antikorupsi diwujudkan dalam bentuk cerpen remaja. Harapannya, pesan yang akan disampaikan dapat diterima siswa tanpa memberi kesan menggurui. Hal inilah yang melatarbelakangi guru, kepala, dan pengawas madrasah yang tergabung dalam Perkumpulan Guru Madrasah Penulis (Pergumapi) menerbitkan antologi cerpen antikorupsi.

Demikian disampaikan Ketua Umum Pergumapi, Siska Yuniati. Guru bahasa Indonesia MTs Negeri 3 Bantul itu mengungkapkan, perlu waktu setahun untuk mempersiapkan buku yang diberi judul Pekasam: Antologi Cerpen Antikorupsi ini, mulai sosialisasi, pengumpulan naskah, editing, penerbitan, hingga pencetakan.

"Semua diurus oleh guru dan kepala madrasah, penerbitnya pun organisasi kami sendiri," papar Siska.

Dihubungi terpisah, Ketua Bidang Sastra Pergumapi, Sukarti, menyampaikan bahwa bagian paling menantang dari proses penerbitan ini saat pengumpulan naskah dan editing.

Menurut Sukarti, dirinya bersama Sekretaris Bidang Sastra, Ikha Mayashofa Arifiyanti, bertugas menyemangatkan guru menulis. Setelah naskah terkumpil harus diedit, untuk memperbaiki kesalahan dan menyelaraskannya agar menjadi buku yang berpola.

Buku berisi 38 cerpen ini mendapat komentar khusus dari Kepala Biro Humas KPK RI, Febri Diansyah. Menurut Febri, buku ini menarik dan membantu KPK dalam menyosialisasikan semangat antikorupsi. (*)

Kesempatan Kirim Naskah untuk Simposium Guru Madrasah 2019

Yun November 10, 2019

Tema
Guru Madrasah yang Profesional dan Moderat di Era Disrupsi

Subtema
1. Profesi guru: tantangan dan peluang di Era 4.0
2. Moderasi beragama: peran guru, kamad, dan pengawas
3. Peran strategis pengawas dalam penjaminan mutu madrasah
4. PTK/PTS/M: best practice
5. Internalisasi nilai Islam dalam pembelajaran MIPA
6. Inovasi pengelolaan madrasah
7. Profesionalisme pengawas: strategi dan inovasi supervisi
8. Kepemimpinan pembelajaran kepala madrasah
9. Entrepreneurship di madrasah

Pesera
Guru madrasah
Kepala madrasah
Pengawas madrasah

Ketentuan lain
Judul sesuai tema atau subtema
Sesuai standar tulis akademik atau karya ilmiah
Jumlah halaman 10-20 spasi 1,5
Disertai abstrak bahasa asing
Artikel dikirim melalui e-mail dan WA

Link pendaftaran
http://bit.ly/FormulirpendaftaranSIMNASGM2019

E-mail: simnasgm2019@gmail.com
WA: 0812 9152 6271

Registrasi
1-10 November 2019

Pengiriman naskah/paper
2-20 November 2019

Pengumuman naskah/paper terpilih
24 November 2019

Revisi naskah/paper terpilih
25-28 November 2019

Pelaksanaan Simposium Nasional Guru Madasah dalam rangka Hari Guru Nasional (HGN)
2-4 Desember 2019

Rangkaian kegiatan
Pembukaan: keynote speaker (Menteri Agama)
Panel pakar
Diskusi paralel

Tiga Anggota Pergumapi Ikuti Kegiatan Calon Instruktur Nasional Guru Ekonomi MA

Maret 13, 2019
Peserta diklat berfoto bersama narasumber dan panitia.

PERGUMAPI.OR.ID--Waktu menunjukkan pukul 22.30 WIB, moderator beberapa kali mengingatkan bahwa alokasi waktu telah habis. Namun bapak ibu peserta Kegiatan Penyiapan Calon Instruktur Nasional, masih asyik dan antusias bermain Trade Game Akuntansi Perusahaan Dagang. Trade game ini merupakan best practice inovasi pembelajaran karya Amelia T. Kesuma, juara 1 Guru Berprestasi  Kemenag tahun 2016. Amelia juga merupakan anggota Pergumapi (Perkumpulan Guru Madrasah Penulis). Dalam kesempatan ini ada tiga anggota Pergumapi yang turut serta, yaitu Amelia T. Kesuma S.E, M.M. dan Susiana Manisih M.Si. selaku narasumber serta Sri Narwanti, S.Pd. anggota Pergumapi asal DIY.

Kegiatan Penyiapan Calon Instruktur Nasional Guru Ekonomi dilaksanakan pada tangga 12-15 Maret 2019 bertempat di Bogor Valley Hotel. Kegiatan ini diikuti oleh guru Ekonomi MA dari 20 provinsi di Indonesia.

Penyiapan calon instruktur nasional mata pelajaran ekonomi dimulai dengan memberikan pretest untuk seluruh peserta, selanjutnya diisi dengan berbagai materi untuk meningkatkan kompetensi profesional dan pedagogik. Adapun materi yang disampaikan adalah pembelajaran Abad 21, program prioritas pendidikan Islam guru madrasah, pendalaman materi konsep ilmu ekonomi mikro dan makro, sharing best practice pembelajaran ekonomi, pendalaman materi konsep ekonomi syariah, explore dan pembahasan soal KSM/OSN, profil guru untuk siswa milenial, literasi finansial, dan strategi peningkatan guru madrasah.

Susiana Manisih selaku narasumber sekaligus penanggungjawab kegiatan menyampaikan, tujuan penyelenggaraan kegiatan ini adalah penguatan konsep materi ekonomi, peningkatan penguasaan  pedagogik pembelajaran ekonomi sesuai  tantangan abad 21, serta untuk mencari Instruktur Nasional Mata pelajaran Ekonomi. Dengan pemateri dari UI, Tri Sakti, ketua AGEI, Najeela Shihab, serta para Guru Berprestasi Kemenag. Harapannya tujuan penyiapan calon instruktur nasional dapat tercapai, sehingga mampu meningkatkan proses pembelajaran mata pelajaran ekonomi MA di seluruh wilayah Indonesia. (hum)

Pengumuman Pemenang Lomba Ucapan Selamat Ulang Tahun Pergumapi

Rina harwati Januari 15, 2019

Pengumuman Pemenang 
Lomba dalam Rangka Memeringati Ultah ke-1 Pergumapi

Assalamualaikum wr.wb.

Berdasarkan penilaian oleh dewan juri yang meliputi berbagai kriteria sesuai ketentuan perlombaan, maka dengan ini disampaikan bahwa para pemenang lomba pemberi ucapan ultah Pergumapi adalah sebagai berikut.

1. Wahyuningsih Sri Rejeki
2. Rohmat Bekti Nugroho
3. Nuraini Ikhsan

Selamat !
Ketiga pemenang berhak mendapatkan hadiah berupa buku dari panitia.

Selanjutnya, para pemenang akan dihubungi oleh panitia melalui Wapri.
Terima kasih atas peran serta Bapak/Ibu. Selamat bertemu kembali pada even berikutnya. 

Wassalamualaikum wr.wb.

Ttd
Ketua Bidang Urusan Humas, Informasi, dan Kerja Sama Antarlembaga


Pergumapi Akan Gelar Lomba Esai Best Practice Pembelajaran di Madrasah

Desember 22, 2018
Siska Yuniati/Wikimedia Commons
Yogyakarta--Pergumapi akan gelar lomba best practice pembelajaran di madrasah untuk guru, kepala, dan pengawas madrasah di Indonesia. Demikian disampaikan Ketua Umum Pergumapi, Siska Yuniati. Menurut Siska, kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memeriakan ulang tahun organisasi yang beranggotan guru, kepala, dan pengawas madrasah di Indonesia itu.

"Tanggal 8 Januari yang akan datang, Pergumapi genap 1 tahun terhitung sejak pemesanan nama Ke Kementerian Hukum dan HAM RI. Untuk menyambutnya, kami menyelenggarakan beberapa kegiatan, di antaranya lomba esai tentang best practice pebelajaran di madrasah dan menulis antologi cerpen bersama. Karya esai yang dilombakan itu nantinya juga ditargetkan untuk dijadikan buku," papar Siska.

Guru MTs Negeri 3 Bantul itu meyakini, banyak praktik pembelajaran menarik yang dilakukan guru-guru madrasah. Siska merasa, hal tersebut perlu didokumentasikan dalam bentuk tulisan sehingga nanti bisa menjadi bahan belajar calon guru atau guru-guru lain.

"Tentu sangat menarik jika di Indonesia banyak tersedia buku-buku yang berisi pengalaman mengajar guru-guru. Ini bisa dijadikan bahan belajar tidak hanya bagi mereka yang bersiap untuk menjadi guru, melainkan bagi mereka yang sudah menjadi guru," jelas Siska.

Sika melanjutkan, disertakannya kepala madrasah dan pengawas dalam kegiatan ini karena mereka juga pernah menjadi guru dan biasanya merupakan guru berprestasi sehingga pengalamannya selama mengajar juga patut untuk dijadikan bahan belajar. Oleh karena itu, dalam akta pendirian Pergumapi, dicantumkan secara jelas bahwa selain guru, kepala dan pengawas madrasah juga bisa menjadi anggota biasa.

Masih menurut Siska, kompetisi menulis dijadwalkan akan diselenggarakan pada bulan Januari 2018. Saat ini, aturan teknis perlombaan sedang dipersiapkan oleh Ketua dan Sekretaris Bidang Penulisan Buku Pergumapi, Sarifudin dan Bambang Sukarnoto. (*)

MTs Al-Falah Arungkeke Hadirkan Pakar Seni dan Sastra dalam Lomba Menulis Puisi

Desember 19, 2018
Narasumber pelatihan puisi di MTs Al-Falah Arungkeke
JENEPONTO, SULSEL--Seperti biasanya, usai pelaksanaan PAS (Penilaian Akhir Semester) di MTs Al-Falah Arungkeke Jeneponto, dilanjutkan dengan FORSEMA (Festival Olahraga dan Seni Madrasah) antar kelas. Pembukaan FORSEMA ditandai dengan pembukaan kegiatan Literasi Seni Menulis di hari pertama yaitu kegiatan Pelatihan dan Lomba Menulis Puisi (17 Desember 2018).

Ketua OSIM, Abdul Gaffar  mengungkapkan dalam laporan panitianya bahwa kegiatan pelatihan dan lomba menulis puisi antar siswa MTS Al-Falah Arungkeke ini bertujuan untuk memperdalam ilmu siswa, tentang cara menulis puisi yang baik, yang bisa menggugah hati pendengar ataupun pembacanya sekaligus juga  lomba menulis puisi ini sebagai wadah untuk menunjukkan potensi menulis karya sastra atau puisi.

Kegiatan Pelatihan dan lomba menulis puisi dibuka secara resmi oleh Kepala MTs Al-Falah Arungkeke, Kasmawati, S.Ag., M.Pd. Dalam sambutannya, Kasmawati mengatakan bahwa output dari kegiatan ini yaitu puisi-puisi yang akan dihasilkan oleh peserta  akan dipilih 50 puisi terbaik dari 200 peserta dan selanjutnya akan dibuatkan sebuah buku antologi puisi karya siswa-siswi MTs Al-Falah Arungkeke seperti halnya beberapa buku yang ditulisnya, baik buku karya mandiri (tunggal) maupun karya bersama.

Pada Kegiatan tersebut Kepala Madrasah menjalin Kerjasama dengan menjadikan narasumber dalam kegiatan Pelatihan dan Lomba Menulis Puisi ini adalah Kusuma Jaya Bulu. Kusuma Jaya Bulu adalah pakar seni dan budaya yang sudah bergelut puluhan tahun malang melintang dalam dunia kesusastraan.


Dari ratusan judul puisi yang ditulis beliau puisi yang paling berkesan yang dimuat dalam bukunya berjudul Puisi Dibalik Nisan. Selain penulis, dia juga adalah sutradara dan penulis skenario film dan teater. Sebanyak 25 judul film maupun teater yang telah digarapnya, di antaranya Pulang Bukan untuk Kembali yang baru saja pentas di gedung SMA Negeri 10 Makassar bulan Oktober lalu.

Sedangkan Kasmawati Yakub (nama pena dari Kasmawati, S.Ag, M.Pd.), selain penulis, dia juga adalah anggota sekaligus pengurus PERGUMAPI (Perkumpulan Guru Madrasah Penulis), sebuah  organisasi nasional yang merupakan wadah menulis bagi guru, kepala madrasah, dan pengawas.

Di akhir materi Kusuma Jaya Bulu berpesan kepada semua peserta pelatihan, sebuah pesan sederhana dan syarat makna, “Menulislah, karena dengan menulis kalian dapat bercerita tentang masa lalu di hari esok”. (Kas)

Audiensi ke Kanwil DIY, Pergumapi Wajib Tularkan Virus Menulis

Rina harwati September 15, 2018


Yogyakarta--Pergumapi sebagai sebuah perkumpulan yang terdiri atas pengawas, kepala madrasah, dan guru mendapat sambutan hangat saat bertandang dan audiensi ke Kanwil Kemenag DIY. Kepala Bidang Pendidikan Madrasah memberikan apresiasi sekaligus penguatan kepada para peserta audiensi yang dihadiri oleh pengurus se-Indonesia di ruang PTSP Kamis (13/9) lalu. “Pergumapi sangat dibutuhkan oleh madrasah. Kontribusinya dalam memajukan kualitas pendidikan cukup besar. Hal ini terlihat dari selayang pandang yang sudah dipaparkan oleh Ketua Umum Pergumapi, Siska Yuniati,” papar Nadhif.

Sesuai dengan tujuan awal, audiensi yang telah digagas beberapa waktu sebelumnya dirancang untuk memberikan pemaparan eksistensi Pergumapi sebagai perkumpulan resmi yang telah mengantongi SK Menkumham RI Nomor AHU-0006654.AH.01.7.Tahun 2018. Dengan diperkuat SK tersebut, maka sebagai salah satu perkumpulan yang bergerak di bidang kepenulisan perlu mendapatkan dukungan dari lembaga-lembaga terkait, sehingga terbentuklah inisiatif mendekatkan Pergumapi dengan Kanwil Kemenag DIY.

Audiensi dibuka secara langsung oleh Kasubbag Inhum, Ahmad Fauzi tepat pada pukul 14.00 WIB. Setelah selayang pandang usai dipaparkan, Nadhif menjelaskan bahwa Yogyakarta dan Malang telah ditunjuk oleh Direktur KSKK Madrasah sebagai Finlandianya Indonesia. Sebagai perkumpulan yang concern dalam bidang penulisan maka untuk turut mewujudkan cita-cita tersebut, anggota Pergumapi diharapkan agar mampu menularkan dan menerapkan kemampuan literasi di madrasahnya masing-masing.

“Pergumapi dapat bersinergi dengan bidang Dikmad untuk menuju madrasah yang hebat bermartabat melalui literasi ini,” ungkap Nadhif. Seluruh pengurus Pergumapi harus menjadi pelopor kenaikan pangkat guru sebagai solusi atas permasalahan yang muncul setelah dilakukan audit yang menyatakan bahwa guru madrasah kesulitan naik pangkat. Nadhif juga berharap bahwa keberadaan Pergumapi dapat berkontribusi dalam penulisan jurnal pendidikan madrasah. “Nah, andil Pergumapi ada di ranah ini. Oleh karena itu, perlu segera dibentuk kepengurusan tingkat wilayah, sehingga kiprahnya bisa lebih menyebar di DIY,” lanjut Nadhif.

Selain Nadhif, audiensi Pergumapi juga mendapat tanggapan yang hangat dari Ahmad Fauzi, Kasubag Inhum dan Muchotib, Kasi Kelembagaan dan Sistem Informasi Kanwil Kemenag DIY. Tanggapan yang dikemukakan pada prinsipnya sama halnya dengan Kabid Dikmad. Kehadiran Pergumapi adalah penyemangat bagi siswa untuk mengantarkannya menjadi hebat. Kehebatan siswa tentu didukung dengan adanya kehebatan guru. Oleh karenanya, guru yang merupakan bagian dari Pergumapi hendaknya mampu membentuk kehebatan siswa melalui menulis, misalnya menulis buku pendamping sebagai penunjang prestasi belajar siswa. (Rin)

Literasi Budaya di Taman Baca MAN Kota Batu Episode 2

Agustus 07, 2018

Stan literasi MAN Batu
PERGUMAPI.or.id--Minggu, 29 Juli 2018 MAN Kota Batu hadir kembali di tengah-tengah masyarakat Kota Batu dalam kegiatan yang bertajuk "TAMAN BACA MAN KOTA BATU" episode 2. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan literasi baca yang telah dilakukan tanggal 3 Juni 2018.  Berlokasi di sebelah barat Alun-alun kota Batu, tepatnya parking area, kegiatan mulai digelar pada pukul 08.00 WIB

Taman Baca MAN Kota Batu episode 2 sedikit berbeda dengan Taman Baca MAN Kota Batu yang digelar pertama kali. Kegiatan pertama yang digelar pada bulan Juni hanya memiliki satu stand, untuk kegiatan yang kedua kalinya ini terdiri dari tiga stand yaitu stand literasi budaya, stand literasi baca, dan stand mewarna. Tim Literasi MAN Kota Batu berkolaborasi dengan tim karawitan MAN Kota Batu  untuk tampil memainkan gamelan dan perkusi sebagai bentuk literasi budaya.

Grup karawitan MAN Kota Batu pimpinan Bapak Bambang menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk berkunjung. Kurang lebih 20 personel grup karawitan MAN Kota Batu ikut mendukung acara tersebut dengan memainkan alunan musik lagu-lagu daerah seperti "Rek Ayo Rek", "Prau Layar", dan "Lir Ilir" secara kompak. Dengan demikian kegiatan taman baca kali ini tidak hanya mengusung tema literasi baca tetapi juga literasi budaya.

Sambutan masyarakat terhadap kegiatan Taman Baca Kota Batu episode 2 begitu besar. Hal tersebut terlihat dari antusias masyarakat yang mendatangi stand taman baca. Kurang lebih 200 pengunjung mendatangi stand taman baca. Tidak kalah dengan stand baca, stand mewarna yang berada di sebelah kiri stand baca juga menjadi daya tarik masyarakat yang berkunjung. Stand mewarna lukisan di kain kanvas yang dibimbing oleh Endah, S.Pd. sebagai guru SBK MAN Kota Batu menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung terutama anak-anak .

Panasnya sinar matahari tidak menyurutkan semangat Tim literasi MAN Kota Batu untuk terus berkreasi, mengembangkan kegiatan literasi. Tujuan utama kegiatan taman baca ini diselenggarakan adalah untuk membumikan literasi terutama di lingkungan masyarakat Kota Batu. Kegigihan dan kerja keras dari tim literasi membuahkan hasil yang luar biasa, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh warga madrasah tetapi juga dirasakan oleh masyarakat Batu yang berkunjung ke Alun-alun Kota Batu.

Dukungan dan sambutan masyarakat terlihat jelas dari daftar hadir yang disediakan oleh tim literasi MAN Kota Batu. Komentar-komentar positif  yang mereka berikan merupakan wujud apresiasi terhadap kegiatan Taman Baca MAN Kota Batu jilid 2. Tidak sedikit di antara mereka yang mengharapkan kegiatan tersebut diadakan secara rutin, bahkan ada pengunjung yang bersedia mendonasikan bukunya untuk mendukung kegiatan tersebut.
Kepala madrasah bersama kru pendukung Taman Baca
Kegiatan yang berlangsung selama 2 jam tersebut diakhiri pada pukul 10.00 WIB. Kegiatan tidak akan terlaksana tanpa dukungan semua pihak terutama H. Sudirman, S.Pd, M.M. sebagai pengambil kebijakan di MAN Kota Batu. Kehadiran Sudirman pada kegiatan Taman Baca MAN Kota Batu  jilid 2 merupakan wujud nyata dukungan lembaga terhadap kegiatan literasi. Terimakasih kepada Tim literasi MAN Kota Batu, grup karawitan, serta semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan tersebut. Mudah-mudahan kegiatan Taman Baca Kota Batu menjadi awal berkembangnya Kota Batu sebagai kota literasi budaya dan kota yang berbudaya literasi. (*)

Reportase Pondok Ramadhan: Membumikan Literasi di Tengah Kegiatan Religi

Juli 31, 2018
Siswa berpose sambil membawa puisi karya masing-masing

Oleh Rini Waraswati, S.Pd., M.Si.

MASIH segar ingatan kita tentang apa yang digaungkan oleh Kemendikbud pada acara Hardiknas beberapa waktu yang lalu, yaitu “Membumikan Literasi” di segala aspek kehidupan. Kini giliran Madrasah Aliyah Negeri Kota Batu mulai merintis untuk memulai aksinya. Kali ini agenda madrasah adalah memasukkan materi literasi ke dalam jadwal kegiatan Pondok Ramadhan.

Memang sedikit agak berbeda dengan kegiatan Pondok Pesantren tahun ini, materi Literasi ada di antara kegiatan Sholat Dhuha, Tadarus dan Kajian Kitab yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Siswa banyak yang bertanya: kok ada literasi? Mereka agak heran karena yang mereka tangkap Literasi itu adalah membaca 15 menit sebelum awal pelajaran seperti yang sudah rutin mereka lakukan.

Pondok Ramadhan yang dilaksanakan di MAN Kota Batu, dibagi menjadi dua sesi, yaitu Sesi pertama dilaksanakan oleh kelas X selama tiga hari berturut-turut. Sedangkan sesi kedua dilaksanakan oleh kelas XI. Pondok Ramadhan yang dilaksanakan mulai pukul 07.00 – 15.00 itu sarat dengan kegiatan yang betul-betul bisa menambah ilmu dan meningkatkan keimanan bagi siswa. Dimulai dengan kegiatan shalat dhuha, kemudian dilanjutkan dengan taddarus bersama yang dilaksanakan di Masjid Al’Ulya MAN Kota Batu. Selanjutnya siswa menuju kelas masing-masing untuk mendapatkan materi Kajian Kitab Ta’limul Muta’allim tentang akhlaq/ etika yang diantaranya etika dan metode menuntut ilmu. Selanjutnya, agar siswa tidak merasa jenuh diselingi dengan Game Islami yang seru. Game Islami selesai dilanjutkan shalat dhuhur berjamaah dan dilanjutkan dengan materi Literasi.

Pada pelaksanaan literasi, tahun ini di anggap sudah saatnya mengisi setiap perayaan hari-hari besar. Hal ini telah tercantum dalam indikator kegiatan literasi di bagian unsur pengembangan. Pada kegiatan Pondok Ramadhan inilah puncak dari pengembangan literasi tersebut.

Jadwal materi Literasi, di agendakan sebagai berikut.

Hari Pertama: Motivasi Menulis

Materi di sampaikan oleh para guru penulis dan beberapa guru Bahasa tentang Menulis, mulai dari motivasi menulis, cara-cara menulis, kesulitan-kesulitan menulis dan solusinya, hingga manfaat besar dari proses menulis.

Hari Kedua: Berkreasi 

Setelah siswa termotivasi, yang dilakukan pada hari kedua ini adalah mengajak siswa untuk berkreatifitas dengan membuat puisi dengan mengangkat tema yang sudah ditentukan, yaitu mengambil salah satu dari kandungan surat Al Qur’an pada Juz 30. Hal ini dimaksudkan agar siswa paham akan kandungan isi ayat tersebut dengan ungkapan dari pikiran, perasaan, pengalaman, dan imajinasi siswa. Diharapkan dari kegiatan ini, siswa akhirnya dapat menghasilkan karya puisi yang penuh makna.

Sebagian guru pembimbing tadarus Al-Qur'an
Hari Ketiga: Berekspresi

Pada literasi hari terakhir ini, siswa diberikan kesempatan untuk membacakan hasil menulis puisinya masing-masing di depan kelas. Selain melatih rasa percaya diri dan keberanian tampil di depan kelas, siswa juga secara tidak langsung memberikan pesan moral kepada teman-temannya tentang apa yang mereka tangkap pada kandungan ayat suci Al Qur’an.

Semoga Pondok Ramadhan kali ini bisa memberikan manfaat lebih bagi siswa khususnya, dan memberikan nilai plus bagi pengembangan literasi di MAN Kota Batu tercinta.

Kuasai IT, Oleh-Oleh Pergumapi Saat Audiensi ke GTK Madrasah

Juli 19, 2018
 Foto Pergumapi saat Audiensi ke GTK Madrasah
Jakarta, Pergumapi.or.id--Gaung literasi kini semakin menggema di persada bumi nusantara. Para penggiat literasi tiada henti berupaya melakukan berbagai hal agar semangat ini tidak pernah padam. Harapan hadirnya  berbagai karya sastra berkualitas menjadi dambaan para penikmat buku, tanpa kecuali para guru madrasah yang tergabung dalam Pergumapi (Perkumpulan Guru Madrasah Penulis).

Sebagai organisasi yang mewadahi para guru madrasah yang concern menulis, Pergumapi telah banyak berkiprah di dunia kepenulisan. Berbagai program pun telah dilaksanakan seperti: adanya kuliah daring, workshop, seminar, serta kunjungan ke instansi yang menaungi guru madrasah (baca: kemenag).

Ketua Umum Pergumapi, Siska Yuniati menyampaikan bahwa audiensi ini penting untuk dilakukan karena dapat dijadikan sebagai media memperkenalkan Pergumapi kepada Kementerian Agama, khususnya, sebagai lembaga yang menaungi guru madrasah. Dan juga  memperkenalkan Pergumapi kepada khalayak. Hal ini mengingat bahwa Pergumapi merupakan organisasi yang tergolong muda.

Kunjungan dilakukan pada Rabu (11/7) dengan peserta para pengurus pusat Pergumapi yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Pihak GTK Madrasah yang pada kesempatan tersebut diwakili oleh Kasi Bina Guru MA, Faizah, Kasi Bina Kependidikan MA, Imam Sayogyo, serta Kasi Bina Tendik MI dan MTs, Syahrul Shobirin menyambut hangat kunjungan Pergumapi ini. Dikatakan oleh Faizah bahwa sebagai pendidik guru harus dapat menulis. Dengan menulis guru dapat menyampaikan ide-ide kepada siswa khususnya, maupun kepada publik pada umumnya.

Pada kesempatan sebelumnya Kasubdit Kesiswaan, Abdullah Faqih menyarankan agar selain concern pada literasi maka orang-orang Pergumapi juga perlu mendalami IT. Hal ini penting karena sebagai organisasi yang berdiri di era disrupsi maka IT menjadi salah satu pendukung utama tetap eksisnya organisasi tersebut.

Selain itu Faqih juga berharap agar Pergumapi memiliki karya berupa buku mata pelajaran umum yang terintegrasi dengan mata pelajaran agama. Adanya integrasi buku mapel umum dengan agama Islam harapannya kelak lulusan madrasah tidak hanya menguasai ilmu umum tetapi juga mampu mengintegrasikannya dengan ajaran Islam. Karena pada dasarnya semua ilmu yang ada itu bersumber dari Al Quran. Hal ini menjadi sebuah tantangan bagi Pergumapi, mampukah mewujudkannya? (Sof)

Tujuh Pengurus Pergumapi Asal DIY Lakukan Audiensi ke Kantor Kemenag Republik Indonesia

Rina harwati Juli 18, 2018
Pengurus Pergumapi bersama pejabat Direktorat GTK Madrasah
DIY (Pergumapi)--Perkumpulan Guru Madrasah Penulis adalah sebuah organisasi yang bergerak pada bidang peningkatan kemampuan berliterasi di kalangan guru khusunya, dan masyarakat akademisipada umumnya. Sebagai sebuah organisasi yang lahir dengan usianya yang masih dipandang muda, maka perlu sebuah dukungan dari organisasi induk dalam upaya pengembangan lebih lanjut.

Dengan mendasarkan pada latar belakang tersebut, tujuh pengurus Pergumapi asal DIY turut serta membersamai pengurus lain yang berasal dari seluruh Indonesia dalam melakukan audiensi ke Kantor Kementerian Agama Republik Indonesia.Audiensi dilakukan pada Rabu (12/7) dan diawali dengan pemaparan singkat profil Pergumapi lengkap dengan susunan pengurus oleh Siska Yuniati selaku Ketua Umum Pergumapi di hadapan tiga pejabat GTK. Dalam paparannya disebutkan bahwa tujuan utama dihadirkannya seluruh pengurus ke Kantor Kemenag RI selain bersilaturahmi adalah memohon doa restu dan dukungan terhadap keberlangsungan organisasi agar terjalin kerja sama yang saling bersinergi di antara keduanya.Selain bersemuka dengan pejabat GTK, pengurus juga berkunjung ke KSKK, Subdit Kesiswaan, dan Humas. Kedatangan pengurus disambut secara hangat oleh pejabat Kemenag RI.

"Pergumapi adalah sebuah organisasi yang sangat strategis dalam menghimpun para guru yang gemar menulis dan mewadahi guru yang berkeinginan untuk menulis. Karenanya, kehadiran Pergumapi di kancah pendidikan, khususnya di Kementerian Agama adalah angin segar bagi peningkatan kualitas serta profesionalitas para guru," ungkap Iman Sayogya, Faizah dan Syahrul Shobirin selaku kasi tenaga kependidikan MA/MAK, Kasi guru MA/MAK, dan Kasi Guru MI/MTs. Oleh karena itu, Subdit GTK sangat mengapresiasi dan mendukung keberadaan organisasi tersebut.

Para guru asal DIY yang merupakan pengurus Pergumapi tersebut terdiri atas Pujarsono (Guru Bahasa Indonesia MAN 2 Kulonprogo selaku Ketua Bidang Humas), Nur Hasanah Rahmawati (Guru Bahasa Inggris selaku Ketua Penerbitan Bahan Ajar), Noor Shofiati (Guru Matematika MTs Negeri 9 Bantul selaku Sekjend Pergumapi), Rina Harwati (Guru Bahasa Indonesia MTs Negeri 7 Bantul selaku sekretaris bidang Humas), Septy Andari Putri (Guru Bahasa Indonesia MTs Negeri 3 Kulonprogo selaku Bendahara Umum), R.R. Siti Murdaning Setyastutik (Guru Bahasa Arab MTs Negeri 1 Kulonprogo selaku sekretaris bidang Pengabdian Masyarakat), dan Siska Yuniati (Guru Bahasa Indonesia MTs Negeri 3 Bantul selaku Ketua Umum Pergumapi.

Pujarsono, Ketua Bidang Humas menuturkan bahwa sejauh ini memang bisa dibilang sudah lumayan banyak kegiatan yang telah digagas dan diwujudkan oleh Pergumapi dalam bidang litetasi di antaranya Kuliah Daring (dalam jaringan), penerbitan buku antologi pengalaman "Merah Putih Sertifikasi Guru", juga beberapa pelatihan untuk meningkatkan kemampuan literasi. Meski demikian, agar organisasi dapat terus eksis dan berkembang maka perlunya dukungan dari instandi vertikal di atasnya, agar kepentingan para anggota terkait literasi dapat terakomodasi dengan baik. (Rin)

Pergumapi Gelar Pelatihan Pengelolaan Website

Juni 09, 2018
Foto pelatihan pengelolaan website
Yoyakarta (Pergumapi). Keberadaan website bagi sebuah organisasi menjadi suatu keniscayaan di era digital seperti sekarang ini. Website menjadi salah satu media mengenalkan organisasi kepada masyarakat luar. Melalui website pula sebuah organisasi memberikan informasi kepada masyarakat terkait semua kegiatan yang telah dilakukan.

Salah satu organisasi yang juga memanfaatkan website untuk menginformasikan keberadaannya adalah Pergumapi. Sebagai sebuah organisasi yang bergerak di bidang kepenulisan Pergumapi memandang perlu adanya pengelolaan website, khususnya bagi pengurus. "Saat ini website barus dikelola oleh satu orang. Hal ini kami pandang kurang efektif bagi perkembangan website itu sendiri. Sehingga kami merasa perlu mengadakan pelatihan pengelolaan web bagi pengurus," tutur Siska Yuniati, Ketua Umum Pergumapi.

Pelatihan yang melibatkan sekretaris, media dan humas, sie bidang diklat, serta bendahara ini digelar pada Sabtu (9/6) di Rumah Makan Bale Timoho Yogyakarta. Bertindak sebagai narasumber pada pelatihan kali ini adalah Sabdan Badio, Tim Pengembang dan Reviewer Kurikulum desain Komunikasi Visual SMK, Mentor Penulisan dan Internet e dan e Media Kreatif, dan Penanggung Jawab Pemetaan Digital di UNY.

Pakar IT dari Yogyakarta ini membagi ilmu bagaimana mengelola sebuah website mulai dari membuat tulisan, mengupload sebuah foto hingga mempublikasikan tulisan tersebut ke website. Pada kesempatan ini peserta juga diminta praktik membuat tulisan, mengupaload foto, selanjutnya mempublikasikannya ke website.

Salah satu peserta pelatihan ini Edy Purwanto bahkan telah menjadi peserta pertama yang berhasil mengupload berita ke website. (nsh).

Libatkan Guru Madrasah DIY, Pergumapi Gelar Pelatihan Pengelolaan Web

Rina harwati Juni 09, 2018

Yogyakarta (Pergumapi)--Sejumlah guru madrasah di DIY yang tergabung dalam pengurus perkumpulan guru madrasah penulis (Pergumapi) mengikuti kegiatan pelatihan yang dilaksanakan pada Sabtu (9/6) di Bale Timoho Resto, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Pelatihan yang melibatkan narasumber dan pakar IT  Sabjan Badio berlangsung selama dua jam. Dalam pelatihan tersebut disampaikan beberapa langkah untuk melakukan publikasi tulisan melalui web milik Pergumapi. Para peserta tampak semangat dan antusias mengikuti kegiatan pelatihan sampai selesai.

Dalam sambutannya, Siska Yuniati selaku Ketua Umum Pergumapi menuturkan bahwa  kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kinerja pengurus. Selain itu, melalui pelatihan ini diharapkan para peserta terus melakukan peningkatan produktivitas kerja terlebih yang menduduki jabatan sebagai seksi publikasi dan komunikasi. 

Peserta pelatihan terdiri atas ketua umum; sekretaris; bendahara; bidang humas, informasi, dan kerja sama antarlembaga; bidang penulisan media massa; dan bidang pendidikan dan latihan. Pujarsono selaku ketua bidang humas, informasi, dan kerja sama antarlembaga dan pengajar bidang studi Bahasa Inggris di MAN 2 Kulonprogo menuturkan bahwa kegiatan pelatihan pengelolaan ini sangat bermanfaat bagi seluruh pengurus, pasalnya kemampuan mengelola web mutlak diperlukan sebagai sarana memublikasikan dan menginformasikan kegiatan agar lebih dikenal oleh masyarakat luas.  

Sementara itu, Rina Harwati selaku Sekretaris Bidang Humas, Informasi, dan Kerja sama antarlembaga mengakui bahwa kegiatan pelatihan ini adalah pengalaman pertama baginya. "Meski baru pengalaman yang pertama, tetapi saya merasa tertarik dan tertantang untuk mengikuti pelatihan sampai bisa," ujar Rina. Dengan durasi waktu yang singkat, Rina berharap dapat memaksimalkan perannya dalam memahami langkah-langkah untuk memublikasikan sejak penulisan bahan sampai dengan menguploadnya. (Rina)

Bentuk Tim Web, Pergumapi Adakan Diklat Pengelola Website

Juni 09, 2018
Pelatihan Pengelola Website Pergumapi
Yogyakarta (Pergumapi) – Website adalah garda terdepan di bidang informasi dan human relation bagi suatu organisasi profesional. Tampilan dari web yang dimiliki akan mempengaruhi animo publik dalam memberikan apresiasi terhadap organisasi itu. Banyaknya apresiasi publik akan mempengaruhi kualitas dan profesionalitas organisasi itu di mata masyarakat. Untuk menampilkan website yang dipercaya dan menarik perhatian diperlukan pengelolaan yang baik dan profesional sehingga diperlukan sebuah pelatihan pengelolaan website.

Demikian disampaikan Ketua Umum Pergumapi (Perkumpulan Guru Madrasah Penulis Indonesia) Siska Yuniati, S.Pd. dalam pelatihan pengelola website yang diikuti pengurus inti Pergumapi pada Sabtu (9/6) bertempat di RM Bale Timoho Yogyakarta. Ketua yang juga guru MTsN 3 Bantul itu berharap dengan pelatihan ini, website Pergumapi tidak lagi dikelola oleh perseorangan namun akan dikembangkan oleh sebuah tim website Pergumapi. Kolaborasi dari tim web ditargetkan akan menambah kualitas tampilan website.

Dalam pelatihan, Pergumapi mengundang nara sumber ahli website Sabjan Badio yang telah mengelola website Pergumapi sebelumnya. Sebenarnya penampilan website Pergumapi sudah standar layak publik, namun tetap diperlukan sebuah tim untuk peningkatan profesionalitas sebuah media publik, demikian disampaikan Sabjan. Sementara itu Siska menambahkan walaupun pelatihan dilaksanakan pada bulan ramadhan namun diharapkan tidak mengurangi efektivitas pelatihan, justru akan membawa berkah di bulan yang penuh kemuliaan ini. (edp)

Nazaruddin Ikuti Pelatihan Peningkatan Kompetensi Fasilitator Literasi Sumatera Utara

Juni 07, 2018
Nazaruddin (kanan) di sela Pelatihan Kompetensi Fasilitator literasi.
Medan, Pergumapi.or.id--Anggota Pergumapi asal Langkat, Nazaruddin. menjadi salah seorang peserta pelatihan Peningkatan Kompetensi Fasilitator Literasi di Kota Medan. Kegiatan yang dilangsungkan tanggal 5-6 Juni 2018 itu dilaksanakan di Hotel Putra Mulia.

Menurut Nazaruddin, peserta dihadirkan pada pelatihan itu dalam rangka menyosialisasikan gerakan literasi nasional serta untuk meningkatkan kompetensi pengelola atau pendiri taman bacaan masyarakat dan pegiat literasi di Sumatera Utara.

“Pada pelatihan tersebut, ada sosialisasi tentang gerakan literasi nasional. Selain itu, kami mendapat pelatihan tentang bagaimana mengelola taman bacaaan masyarakat,” jelas Nazaruddin.

Selain Nazaruddin dari Langkat, ada sepuluh peserta lain yang diundang panitia. Para peserta berasal dari Medan, Deli Serdang, Langkat, Binjai, Batubara, Labuhan Batu, serta Nias. Selama mengikuti pelatihan, peserta berksempatan menyerap ilmu dari enam pemateri, yaitu  Dr. Fairul Zabadi (Kepala Balai Bahasa Sumatera Utara), Salbiyah Nurul Aini, M.M., Sartika Sari (Penulis), Dr. Mara Untung, Drs. Martin, M.Hum., serta  Dr. Rosliani, S.S., M.Hum.

Nazaruddin mengaku, setelah mengikuti pelatihan itu, dirinya memiliki pengetahuan dan wawasan yang lebih luas tentang literasi serta pentingnya budaya membaca.

Bumikan Literasi MAN Kota Batu Buka Taman Baca di Alun-Alun Kota Batu

Juni 07, 2018
Guru-guru Pegiat literasi beserta Kepala MAN Kota Batu.
Batu, Pergumapi.or.id--Gerakan literasi dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Beragam bentuk kegiatan dapat dilakukan untuk menumbuhkan minat baca generasi muda. Salah satu kegiatan yang dilakukan MAN Kota Batu adalah dengan mengadakan Taman Baca MAN Kota Batu. Acara tersebut dilaksanakan pada hari Minggu Tanggal 3 juni 2018.

Minggu berkah dengan membaca, itulah tujuan pegiat literasi dari MAN Kota Batu tersebut. Membiasakan budaya membaca sejak dini menjadi target kegiatan ini. Diawali dari hal-hal yang  kecil, penyelenggara kegiaan mencoba untuk hadir ke tengah-tengah masyarakat dengan menggelar Taman Baca MAN Kota Batu di alun-alun kota Batu. Tempat tersebut sengaja dipilih karena di situlah masyarakat terutama anak-anak menghabiskan waktu untuk bersantai dan bermain sambil mencari ilmu. Tholabul ilmi bisa dilakukan di mana saja.

Kegiatan yang berlabel “Membumikan Literasi dengan Taman Baca MAN Kota Batu” dilaksanakan di dekat parking area, dengan harapan banyak pengunjung yang akan melirik kegiatan ini. Sehingga bisa menarik perhatian para pengunjung, terutama anak-anak yang bermain  di taman alun-alun, serta masyarakat yang duduk-duduk sambil menunggu putra-putri mereka bermain. Mereka bisa melewatkan waktu dengan membaca buku-buku yang disediakan di Taman Baca tersebut. Hal yang lebih mengesankan lagi, bagi anak-anak yang membaca, akan memperoleh stiker literasi secara gratis dari pihak penyelenggara.
Masyarakat yang berkunjung dan membaca di Taman Baca MAN Kota Batu.
Dengan berbekal tikar, sound ala kadarnya serta kurang lebih 375 unit buku, pihak penyelenggara mulai menggelar kegiatan pada pukul 07.30 WIB.  Buku-buku tersebut dikumpulkan dari beberapa sukarelawan pegiat literasi MAN Kota Batu. Sambil membaca para pengunjung dapat mendengarkan lagu-lagu islami penyejuk hati yang diputar oleh penyelenggara.

Pihak penyelenggara yang terdiri dari Guru-guru MAN Kota Batu serta beberapa siswa MAN Kota Batu membuat acara selingan berupa yel-yel literasi untuk lebih menarik pengunjung. Tidak kurang dari 80 orang pengunjung terutama anak-anak sekolah yang telah berkenan untuk membaca di Taman Baca tersebut. Kegiatan ini diakhiri pada pukul 10.00 WIB. Walaupun berlangsung kurang lebih dua jam, penyelenggara berharap kegiatan yang diagendakan untuk dilaksanakan minimal dua kali dalam satu bulan, akan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar terutama yang berkunjung di alun-alun Kota Batu.
Siswa-siswi MAN Kota Batu menyanyikan yel-yel literasi.
Harapan penyelenggara ini ternyata juga mendapat respons positif dari para pengunjung. Indikasi ini terlihat dari kesan pesan yang dituliskan oleh pembaca dalam buku tamu yang disediakan. Mereka memberi appresiasi yang mendalam terhadap adanya kegiatan seperti ini. Kata-kata “Keren, luar biasa, amazing, jangan Cuma sekali ya”, dan masih banyak lagi kata-kata motivasi lainnya yang membuat penyelenggara semakin merasa ketagihan untuk melakukan kegiatan lanjutan. Mohon do’a dan dukungannya. (Rohani Ningsih)

MTs NU Pakis Luncurkan Empat Buku Karya Siswa dan Guru

Mei 25, 2018

MTs NU Pakis Kabupaten Malang menggelar acara pelepasan 63 siswa/siswi angkatan 48 pada Sabtu, 12 Mei 2018. Acara tersebut diisi berbagai tampilan karya siswa dari beberapa ekskul yang ada di madrasah ini dan parenting keluarga yang disampaikan oleh Eyang Wiwik Siti Hardiwijati Bt. S. M.

Selain itu, MTs NU Pakis juga meluncurkan tiga buku karya siswa dan satu buku karya guru yang diserahkan oleh Dr. Najmah selaku Kepala Madrasah dan penanggung jawab MATsNUEPA PUBLISHING yang merupakan penerbit milik madrasah ini kepada para penulis. Total ada empat buku yang diluncurkan dalam acara tersebut.

Pertama, buku Dunia Tatia karya Tatia Nur Afina, yang mengisahkan tentang memoar seorang siswa MTs NU Pakis yang penuh semangat dalam meraih asa dan cita-citanya. Pengalaman yang begitu banyak diraih selama di madrasah tercinta, MTs NU Pakis menjadi kenangan terindah di dalam hidupnya.

Kedua, buku Hanabil’s First Story karya M. Hakim Firmansyah dan Nabila Helmalia. Kedua kakak beradik sepupu ini bertemu kembali di MTs NU Pakis setelah sekian lama mereka berpisah. Mereka mengisahkan tentang berbagai pengalaman dan prestasi yang telah mereka ukir di MTs NU Pakis dalam buku ini dengan bahasa yang kocak.

Ketiga, buku Cry Happy Tears karya Roy Keame yang merupakan nama pena dari Bapak Abdul Rokhim. Beliau adalah salah satu guru Bahasa Inggris di MTs NU Pakis. Buku ini mengisahkan tentang perjalanan hidup beliau hingga saat ini dengan bahasa yang ringan.

Keempat, buku Goresan Cintaku karya siswa-siswi kelas 9 yang lulus tahun 2017-2018. Buku ini merupakan kumpulan surat kelas 9 untuk ayah bundanya. Buku ini spesial, karena ditulis oleh para siswa kelas 9 sebagai ungkapan rasa kasih sayangnya terhadap ayah dan bunda mereka yang tulus dan jujur dari lubuk hati mereka.

Peluncuran buku ini merupakan salah satu inovasi baru di MTs NU Pakis, Malang. Di mana setiap siswanya wajib membuat karya literasi sebagai syarat kelulusan. Ke depannya madrasah ini berharap semua siswa dapat menggoreskan sejarah mereka melalui program “Satu Siswa, Satu Buku”.

Semoga keempat buku ini dapat menularkan energi positif bagi pembacanya dan menjadi amal jariyah bagi penulisnya. Amin. (Syafaa'tul Maulida)

Pergumapi Ajak Guru Madrasah Melek Literasi

Mei 20, 2018
Ketua Pergumapi (kiri) memberikan penghargaan kepada anggota yang produktif menulis.
PENDIDIKAN merupakan persoalan penting setiap bangsa, karena dari pendidikan dapat diukur kualitas suatu bangsa. Salah salah satu faktor penentu kualitas hasil pendidikan adalah guru. Sebagai agent of change guru memiliki peran yang besar dalam membangun generasi penerus bangsa. Sehingga keberadaan seorang guru sangat penting dalam pendidikan. Meskipun notabene saat ini anak-anak dapat belajar dari media online tetapi kehadiran guru tetap dibutuhkan.

Pesatnya perkembangan teknologi membawa konsekuensi bagi guru untuk terus belajar guna meningkatkan kompetensi diri. Karena jika kegiatan belajar oleh guru ini terhenti maka benar-benar akan terjadi hal yang tidak diinginkan bersama, yaitu bahwa kehadirannya tidak lagi dibutuhkan oleh anak didik.

Salah satu jalan yang dapat ditempuh untuk menjadi guru pembelajar adalah melalui pembudayaan literasi dalam diri guru. Kemampuan literasi seorang guru erat kaitannya dengan  budaya membaca dan menulis yang dimiliknya. Seberapa banyak buku yang dibaca, variasi ragam bacaan yang dibaca akan turut menentukan seperti apa kemampuan literasi guru.

Dalam rangka mengakomodir pembudayaan literasi dalam diri guru maka guru madrasah membentuk sebuah organisasi yang diberi nama Pergumapi (Perkumpulan Guru Madrasah Penulis). Organisasi ini dideklarasikan 18 Mei 2017 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan ketua umum terpilih Siska Yuniati, S.Pd. Organisasi ini telah mengantongi Akta Notaris No 015 tanggal 14 Mei 2018 dan SK Menkumham Nomor AHU-0006654.AH.01.07. Tahun 2018 tertanggal 15 Mei.

Meskipun belum lama berdiri organisasi yang beranggotakan guru madrasah dari seluruh Indonesia yang concern terhadap lierasi ini telah banyak melakukan aktivitas, seperti: mengadakan kuliah daring, menerbitkan buku karya guru secara perorangan maupun buku antologi, mengelola website, mengadakan seminar, serta workshop. Geliat menulis para guru madrasah makin terasa sejak berdirinya Pergumapi ini. Terbukti banyaknya tulisan karya guru yang bermunculan baik berupa buku, opini, cerpen, maupun puisi. Bagaimanapun juga sebuah wadah memang tetap diperlukan agar semangat literasi tidak pernah padam. Selain itu hadirnya Pergumapi juga merupakan wujud  inspirasi dari geraskan literasi madrasah. Pergumapi ajak guru madrasah melek literasi.

Noor Shofiyati, S.Pd., guru MTsN 9 Bantul, Wakil Sekjen Perkumpulan Guru Madrasah Penulis. Tulisan ini diterbitkan pertama kali di Harian Republika edisi 20 Mei 2018.