Resensi: Kreatiflah Sebelum Kreatif Dilarang

Februari 21, 2018
Rabu, 21 Februari 2018

Judul buku: Sila ke-6 Kreatif Sampai Mati
Penulis: Wahyu Aditya
Penerbit: Bentang
Tahun terbit: 2013

Untuk menjadi manusia kreatif adalah tidak mudah. Tetapi semua manusia bisa kreatif, asal dia mau dan bisa bangkit untuk menjadi kreatif. Dengan kreatif seseorang akan bisa mengeksplorasi apa yang ada pada dirinya semaksimal mungkin, sesuai keinginan yang dimauinya.

Kreativitas sangat diperlukan bagi siapa saja , karena di zaman yang kompetitif ini kreatif merupakan kunci menuju kesuksesan. dan tak dapat dipungkiri hampir semua orang mendambakan kesuksesan.

Buku berjudul Kreatif Sampai Mati membawa kita untuk menjadi kreatif dan selalu kreatif. Buku ini sarat dengan berbagai satire yang mengkritisi  pemerintah dalam hal apa saja,terutama dalam hal pengambilan kebijakan.

Buku yang disajkan dengan ringan ini layak dibaca oleh siapa saja, baik kalangan tua atau pun muda. Karena disampaikan dengan cukup bagus mulai dari ukuran buku yang tidak terlalu lebar, ringan dibaca, desain cover yang menarik, dan ringan dibawa. Meskipun disampaikan dengan ringan dan lugas, tetapi isi buku ini sangat berbobot. Buku ini didesain sangat menarik, disampaikan penuh warna , tidak monoton, lay out yang bagus, dilengkapi gambar-gambar  yang mendukung, apalagi ditambah dengan halaman yang full colour di setiap pergantian bab/butir buku menambah keindahan buku ini.

Akhirnya semua kembali pada kita, akankah kita termasuk orang yang ingin kreatif dan bisa mengubah dunia ataukah kita hanya bisa berperan sebagai wayang yang  mengikuti kemauan dalangnya saja.

Segala kekurangan yang ada di dalamnya tetap membuat buku Kreatif Sampai Mati  ini layak dibaca karena dari buku ini kita banyak belajar tentang bagaimana berpikir kritis, mengubah hal-hal yang monoton, mengisi hidup ini dengan hal-hal yang bermakna dan tetap kreatif sampai mati. Oke?

Dra, Ayu Dewi Widowati, guru MTs Negeri 2 Kota Yogyakarta dan Pengurus Perkumpulan Guru Madrasah Penulis (Pergumapi). Tulisan ini disiarkan pertama di Majalah Candra edisi 5/XLIII/2013.

Thanks for reading Resensi: Kreatiflah Sebelum Kreatif Dilarang | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

Related Posts

Show comments
Hide comments

0 komentar on Resensi: Kreatiflah Sebelum Kreatif Dilarang

Posting Komentar