Pemaknaan Guru Dari Desa terhadap Aktivitas Pembelajaran Daring

Mei 28, 2020
Kamis, 28 Mei 2020
Peserta didik yang sedang mengikuti pembelajaran di rumah.

Sitti Hasma
Anggota Perkumpulan Guru Madrasah Penulis

Pergumapi.or.id--Bekerja dari rumah (Work From Home) yang akhir-akhir ini digaung-gaungkan pemerintah, akibat dari upaya penanggulangan penyebaran virus corona (Covid-19). Menjadi tantangan tersendiri bagi guru, utamanya yang tinggal di daerah yang ketersediaan akses teknologi masih sangat terbatas.

Sejak Pemerintah Daerah meliburkan masuk sekolah  bagi peserta didik dan diganti dengan Pembelajaran Jarak Jauh, yang dikenal dengan Pembelajaran Daring. Maka guru pun harus memiliki kemampuan untuk memberikan solusi yang tepat terhadap kondisi ini. Agar pembelajaran bagi peserta didik tidak terbengkalai dan dapat terus berjalan. Bagi guru yang tinggal di wilayah perkotaan, bekerja dari rumah tentu saja bukanlah menjadi momok atau beban yang terlalu berat, karena mereka didukung dengan fasilitas teknologi yang memadai, baik bagi guru itu maupun bagi peserta didik itu sendiri. Namun beda halnya dengan guru yang tinggal di wilayah yang akses layanan teknologi masih sangat terbatas. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi guru. Sebut saja peserta didik yang belum memiliki fasilitas teknologi tersebut seperti Laptop, Android dan sejenisnya, peserta  didik yang tinggal di wilayah yang belum bisa dijangkau jaringan, belum lagi kalau gurunya yang gaptek. 

Media Sosial Grup Whatsap menjadi alternatif paling mudah dan paling banyak digunakan guru, terutama di wilayah pedesaan, disamping mudah diakses, juga karena rata-rata orangtua peserta didik sudah memiliki akun, jadi tidak perlu mencari aplikasi yang bisa saja membingungkan mereka. Tentu saja hal ini tidak berlaku secara umum, namun hanya terbatas pada masyarakat tertentu. Karena di luar sana sudah banyak yang menggunakan aplikasi yang lebih efektif sehingga peserta didik dapat mengikuti pembelajaran langsung dari gurunya, tidak jauh beda dengan waktu mereka belajar di kelas. 

Dalam aktivitas Pembelajaran Daring, ada beberapa elemen yang terkait dengan kegiatan belajar dari rumah, agar bisa memberikan hasil yang maksimal, yaitu:

Pertama, aktivitas pembelajaran dari rumah memperhatikan kondisi dan minat peserta didik, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses dan ketersediaan fasilitas belajar yang dimiliki peserta didik, karena kondisi sosial peserta didik juga bervariasi. Artinya guru wajib memberikan materi dan bahan ajar sesuai dengan kondisi mereka. Jangan sampai karena tugas dan materinya yang terlalu memberatkan peserta didik. 

Kedua, content dan tugas yang diberikan adalah materi yang sesuai dengan konsep belajar dari rumah, yaitu usaha untuk memutus mata rantai penularan virus Covid-19, jadi dipastikan bahwa tugas yang diberikan tersebut bisa selesai tanpa membebani peserta didik untuk keluar rumah. 

Kaitannya dengan kegiatan belajar dari rumah, hal ini juga bisa menjadi sarana penguatan pendidikan karakter seperti yang selama ini menjadi tujuan pendidikan yang sebenarnya, jadi guru dan orangtua memiliki peran yang sama untuk mewujudkan itu semua. Guru memberikan pendidikan lewat Pembelajaran Daring, dengan menuntut kemampuan berpikir, menimbulkan kerasaingintahuan yang tinggi, kreativitas, dan tanggung jawab peserta didik. Sementara orangtua menumbuhkembangkan karakter kepada anak-anaknya, dengan pendidikan yang terintegrasi pada penanaman akhlakul karimah, pengamalan Ibadah, pembiasaan sopan santun dan  tata krama serta perilaku hidup sehat. Dan banyak lagi penanaman karakter yang dapat ditumbuhkan dengan pendampingan orangtua yang lebih maksimal. 

Intinya, bahwa kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh menuntut kerjasama yang baik antara guru dan orangtua, yang meliputi kompetensi pendidik terhadap pemanfaatan teknologi dalam mengelola pembelajaran, dengan memperhatikan kondisi peserta dan ketersediaan akses layanan bagi peserta didik. Dan keterlibatan dan atensi orangtua terhadap pendampingan kegiatan pembelajaran selama peserta didik berada di rumah mereka. (*)

Catatan:
Tulisan ini disertakan dalam Lomba Artikel Pergumapi 2020. Panitia tidak melakukan penyuntingan, isi sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.

Thanks for reading Pemaknaan Guru Dari Desa terhadap Aktivitas Pembelajaran Daring | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

Related Posts

Show comments
Hide comments

1 komentar on Pemaknaan Guru Dari Desa terhadap Aktivitas Pembelajaran Daring

  1. Tulisan yang bagus, semoga kerja sama yang baik tetap terjaga.

    BalasHapus