Puisi: Jangan Pernah

Maret 31, 2018
Sabtu, 31 Maret 2018
Kasmawati
Oleh Kasmawati Yakub

Jika kau hanya berdiri di gerbang
Jangan pernah bersuara tentang isi rumah ini
Karena pandanganmu terhalang dinding
Jika kau hanya hadir dua hari di rumah
Jangan pernah sok tau peristiwa dan suasana seminggu rumah ini
Karena yg kau lihat hanya kejadian dua hari
Bukan seminggu bahkan separuh

Jika kau hanya dekat dengan satu atau dua orang rumah
Jangan pernah komentar tentang pribadi dan kerja keras puluhan orang
Sang penghuni rumah
Karena kualitas dan kuantitas satu atau dua orang
amatlah jauh berbeda dengan dua puluh

Tapi...
Kalau aku berdiri di bukit ini
Tak berarti aku tak mengerti isi dan keindahan di bawah laut itu
Karena aku lahir di pulau karang Selayar
Dan di besarkan di ujung pantai seberang
karena jiwa tetua yang cinta berlayar
Kalau aku diam mendengarkan kicaumu
Bukan berarti aku manggut dan hanya bisa berkata "Yes, sir"

Maka...
Mendekatlah jika ingin tau yg sesungguhnya
Hadirlah bersama kami dalam seminggu
Berbaurlah dengan kami membangun asa
Mengejar mimpi menjadi realita
Berhentilah berkicau dengan nyanyianmu
Yang terdengar tak lagi merdu
Berhentilah berprasangka buruk, jgn sampai amal baikmu
pindah ke kami yg menurutmu tak lebih baik darimu

Jeneponto, 25 Maret 2018

Kasmawati Yakub, Kepala MTs Al-Falah Arungkeke, Jeneponto Sulawesi Selatan. Sekertaris Bidang Penerbitan Media Massa Pergumapi. Puisi ini ditulis sebagai salah satu bentuk anti-NATO, No Action Talk Only).

Thanks for reading Puisi: Jangan Pernah | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

Related Posts

Show comments
Hide comments

0 komentar on Puisi: Jangan Pernah

Posting Komentar